Semangat Seorang Helen Keller
"... I can't do everything, but still I can do something. And because I can't do everything, I will not refuse to do something that I can do."
Hebat ya kalimatnya? Apalagi setelah kita tau bahwa yang mengucapkannya adalah seorang Helen Keller. Ih, siapa tuuhh?! Helen Keller adalah wanita buta tuli asal Tuscumbia, Alabama. Ia menderita buta tuli akibat penyakit misterius yang menyerangnya di usia 19 bulan. Dan ia pun menjadi liar dan tidak bisa diajar di usia 7 tahun.
Beruntung, sesosok Johanna Mansfeld Sullivan Macy (Annie) dengan sabar menuntun Helen hingga menemukan diri dan semangatnya kembali. Annie mengajar Hellen dengan isyarat mulut dan sentuhan tangan, hingga Helen pun berkata, "Hal terbaik dan terindah yang tidak dilihat atau disentuh oleh dunia adalah hal yang dirasakan di dalam hati..." (duuhh.., kalimatnya nyentuh banget... ^x^)
Pada usia 20 tahun, Helen kuliah di Radcliffe College (cabang Universitas Harvard) khusus wanita. Annie menemani untuk spell textbooks, huruf demi huruf, yang diletakkan ke tangannya. Hanya 4 tahun, ia lulus dengan predikat magna cum laude. Ia belajar bahasa Perancis, Jerman, Yunani dan Latin lewat braille.
Tak hanya berhenti sampai disitu, Helen kemudian menulis artikel serta buku-buku terkenal, diantaranya The World I Live In dan The Story of My Life (diketik dengan huruf biasa dan Braille), yang menjadi literatur klasik di Amerika dan diterjemahkan ke dalam 50 bahasa. Ia berkeliling ke 39 negara untuk berbicara dengan para presiden, mengumpulkan dana untuk orang-orang buta dan tuli.
Helen juga mendirikan American Foundation for the Blind dan American Foundation for the Overseas Blind. Memenangkan Honorary University Degrees Women's Hall of Fame, The Presidential Medal of Freedom, The Lions Humanitarian Award, bahkan kisah hidupnya meraih 2 piala Oscar. Subhanallah... Helen Keller telah membuktikan kepada kita semua bahwa kekurangan bukanlah penghalang untuk menggapai impian. Dan kuncinya adalah..., semangat..!!

Beruntung, sesosok Johanna Mansfeld Sullivan Macy (Annie) dengan sabar menuntun Helen hingga menemukan diri dan semangatnya kembali. Annie mengajar Hellen dengan isyarat mulut dan sentuhan tangan, hingga Helen pun berkata, "Hal terbaik dan terindah yang tidak dilihat atau disentuh oleh dunia adalah hal yang dirasakan di dalam hati..." (duuhh.., kalimatnya nyentuh banget... ^x^)

Tak hanya berhenti sampai disitu, Helen kemudian menulis artikel serta buku-buku terkenal, diantaranya The World I Live In dan The Story of My Life (diketik dengan huruf biasa dan Braille), yang menjadi literatur klasik di Amerika dan diterjemahkan ke dalam 50 bahasa. Ia berkeliling ke 39 negara untuk berbicara dengan para presiden, mengumpulkan dana untuk orang-orang buta dan tuli.
Helen juga mendirikan American Foundation for the Blind dan American Foundation for the Overseas Blind. Memenangkan Honorary University Degrees Women's Hall of Fame, The Presidential Medal of Freedom, The Lions Humanitarian Award, bahkan kisah hidupnya meraih 2 piala Oscar. Subhanallah... Helen Keller telah membuktikan kepada kita semua bahwa kekurangan bukanlah penghalang untuk menggapai impian. Dan kuncinya adalah..., semangat..!!
Posting Komentar untuk "Semangat Seorang Helen Keller"
Terimakasih sudah berkunjung. Jangan lupa isi buku tamu, ya... ;)