Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengalaman Pertama Naik Kereta Api Way Umpu ke Kotabumi - Lampung Utara

Usai meredakan lapar di L'Burger dan menunaikan shalat di Masjid Takwa Bandarlampung, saya dan teman-teman Tapis Blogger yang hendak ke Kotabumi, Lampung Utara, bergegas menuju Stasiun Kereta api Tanjung Karang. Tiba di stasiun, kami disambut oleh Mas Novrian, salah satu anggota Tapis Blogger yang sudah terlebih dahulu tiba dan membelikan tiket kereta api untuk kami semua.

Kereta yang akan kami naiki adalah Kereta Api Way Umpu, yang merupakan kereta api kelas ekonomi AC dengan tempat duduk 2-2 salin. Hmm, saya jadi tidak sabar ingin segera naik keretanya. Sebab bagi saya, ini adalah  Pengalaman Pertama Naik Kereta Api Way Umpu ke Kotabumi Lampung Utara.

KA S12 Way Umpu 2 (Foto kolpri)

Mas Novrian - Mery - Rinda (Foto kolpri)

Sejak dulu, kereta api adalah pilihan favorit saya setiap kali pulang kampung ke rumah orangtua, yang terletak di kecamatan Sungkai Utara, kabupaten Lampung Utara. Bagi saya, perjalanan naik kereta api terasa lebih santai dan menyenangkan. Saya bisa jalan-jalan di lorong gerbong saat bosan, ataupun ketika merasa pegal karena kelamaan duduk. Dan yang paling penting, naik kereta api tidak membuat saya mabuk kendaraan dan harganya pun sangat murah.

Sayangnya, kenyamanan naik kereta api terkadang jadi berkurang ketika banyak sekali pedagang yang berlalu lalang. Belum lagi ditambah asap rokok, kipas angin mati, serta banyaknya penumpang gelap yang naik tanpa membeli tiket terlebih dahulu. Kereta jadi penuh sesak, pengap, dan panas....

Lama tidak naik kereta api, saya dibuat terpukau menjejakkan kaki di Stasiun Tanjungkarang. Stasiun yang direnovasi pada tahun 2015 ini kini sudah malih rupa menjadi jauuuh lebih modern, bersih, dan rapi dibanding yang dulu. Deretan kursi tunggu yang nyaman ditata sedemikian rupa sehingga terlihat apik dipandang. Sudah ber-AC. Nggak ada lagi cerita kipas-kipas pakai tangan sambil kening mengerut tak sabar menunggu kereta datang. Semua serba menggunakan teknologi komputer, tidak tulis tulis ketak ketik manual seperti dulu.

Stasiun Kereta Api Tanjung Karang (Foto kolpri)

Ruang Tunggu Keberangkatan (Foto kolpri)

Untuk beberapa saat, kami berdiri menunggu Novi yang sedang menaruh motor terlebih dahulu di Bimbel Hafara. Sempat cemas ketinggalan kereta, karena Novi tak kunjung nongol juga. Alhamdulillah, beberapa saat kemudian Novi datang. Tak ingin membuang waktu, kami pun segera menuju boarding pass.

Harga Tiket Kereta Api Way Umpu Tanjungkarang - Kotabumi
Untuk ukuran kereta api ber-AC, luas, bersih, serta memiliki tempat duduk yang nyaman, harga tiket Kereta Api Way Umpu Tanjungkarang - Kotabumi ini sangat murah, yaitu hanya Rp. 10.000,-.

Boarding Pass (Foto kolpri)

Jenis Kereta Way Umpu
Ada dua jenis Kereta Api Way Umpu yang beroperasi dengan jadwal keberangkatan yang berbeda, yaitu:
1. KA S12 Way Umpu 2 Tanjung Karang - Kotabumi dengan jadwal berangkat pukul 13.30 WIB dari Tanjungkarang dan tiba pukul 15.47 WIB di Kotabumi.
2. KA S11 Way Umpu 1 Kotabumi - Tanjungkarang KA S9 dengan jadwal berangkat pukul 16.45 WIB dari Kotabumi dan tiba pukul 19.02 WIB di Tanjungkarang.

Rute Kereta Way Umpu Tanjungkarang ke Kotabumi
Rute perjalanan naik kereta api dari Tanjungkarang ke Kotabumi adalah: beberapa stasiunTanjungkarang - Rejosari - Rengas - Bekri - Haji Pemanggilan - Sulusuban - Blambangan Pagar - Kalibalangan - Candimas - Kotabumi.

Kereta Api Way Umpu sudah siap berangkat sesaat setelah kami melewati boarding pass. Tak mau ketinggalan, kami pun menggegas langkah kaki menuju gerbong kereta. Memasuki gerbongnya, kaki kami hanya tinggal melangkah saja karena kini sudah dibangun peron tinggi yang sejajar dengan pintu masuk kereta api. Beda sekali dengan yang dulu saya alami, di mana saya harus mengangkat kaki tinggi-tinggi untuk masuk ke kereta api.

Peron (Foto kolpri)


Tadinya, saya berencana tidur selama di kereta. Saya ngantuk luar biasa akibat semalaman tidak tidur. Hal yang jamak terjadi setiap kali saya hendak melakukan perjalanan. Namun, nyatanya sangat sulit bagi saya untuk memejamkan mata.

Sejam berlalu, rasa bosan mulai menghinggapi. Mau hilir mudik gerbong kereta, tapi mata mengantuk dan badan mager alias malas gerak dari tempat duduk. Melirik seorang bocah laki-laki berusia sekitar 6 tahun gerak melulu di deretan tempat duduk di samping kiri, membuat saya ingin sekali mengajaknya bermain. Tapi tidak jadi, karena sang nenek yang duduk di sampingnya keburu memelototinya karena mengira bocah kecil itu mengganggu saya.

Interior Kereta Api S12 Way Umpu 2 (Foto kolpri)

CROT!

Bocah itu memencet gelas air mineral di tangannya sehingga airnya muncrat ke mana-mana dan sedikit memercik ke baju saya. Syukurlah neneknya tidak menyadari sehingga si bocah tidak dimarahi. Diam-diam saya memerhatikan lantai kereta yang basah dan berinisiatif mencari kertas di tas untuk mengelapnya,  agar tidak licin dan membuat orang terpeleset. Sayang kertasnya tidak ada. Tapi untunglah, seorang petugas kereta api sigap membawa kain pel dan mengepel lantainya hingga kering kembali. Alhamdulillah. Salut banget deh, sama peningkatan pelayanan PT. Kereta Api Indonesia.

Petugas Mengepel Lantai (Foto kolpri)

Kurang lebih pukul 16.02 WIB, Kereta Api Way Umpu yang kami naiki tiba di stasiun Kotabumi. Turun dari kereta, kami putuskan untuk shalat ashar terlebih dahulu di mushola stasiun. Usai menunaikan shalat, Bang Yandigsa - anggota Tapis Blogger yang tinggal di Kotabumi - datang dan meminta kami bergegas karena sudah dijemput oleh Kabid Pemuda dan Olahraga Pemerintah Kabupaten Lampung Utara, Pak Mas'ud Landri.

Tiba di Stasiun Kotabumi (Foto kolpri)

Tak lama kemudian, kami pun sudah meluncur meninggalkan stasiun kereta api kotabumi. Menuju penginapan, kami sempatkan mampir di beberapa spot menarik di Kotabumi. Yah, apalagi kalau bukan untuk foto dan selfie-selfie, hehe...

Nah, kira-kira, seperti apa keseruan kami saat mengunjungi landmark dan taman di Kotabumi? Tunggu di postingan saya selanjutnya, ya. :)